Langsung ke konten utama

Bagian 3 (EXO Fanfiction)








Tes.. tes.. satu dua tiga

 Okey soundnya udah oke, karena kemarin Kris hyeong dan luhan hyeong udah curhat lewat live strimin di yucub dan ziztagram sekarang giliran gue yang mau curhat di tempat karoke sambil beli paket family sampai jam 9 karena para hyong ngelarang anak di bawah umur seperti gue pulang di atas jam 10 malam katanya takut gue di culik lagi.

Berbeda dengan kris hyeong dan luhan hyeong gue masih sempat berpamitan sama exo-l sebelum pergi, gue udah mulai curiga karena semua yang hilang adalah member dari cina jadi gue udah mulai berpikir sebelum gue ilang gue pengen berpamitan langsung di hadapan cewek gue (exo-l) saat konser.

dengan kacamata hitam yang menutupi sendu, gue pamit di hadapan ratusan exo-l dan member yang selalu ada di sisi gue, tiga hari setelah itupun gue menghilang sesuai dengan feling gue.


Ketika gue bangun tidur gue berada di sebuah toko yang menjual mie anehnya di sini nggak ada manusia sama sekali hanya ada hewan yang bisa bicara, kemudian seekor bangau datang menghampiri gue sambil berkata
"Nak, pergilah ke istana dan bawakan mie ini untuk kakak mu. Kesatria naga"
"what the ?"
"pergilah sebelum mie nya dingin"

Demi apa gue punya kakak kayak bakpau ? mimpi apa gue punya kakak kayak bakso gitu ? pikiran gue sedikit terganggu karena tidak bisa menerima kenyataan yang ada.

Gue sempat merenung di dekat sungai sambil melamunkan hidup gue yang tinggal di desa binatang. Tiba-tiba lamunan gue teralihkan saat sebuah benda kuning mengambang lewat melintasi gue seketika gue teringat akan filosofi tokai yang di katakakan leh kris hyeong.

Keluar dengan sepenuh hati, mengalir menikmati arus, dan timbul di permukaan.

"Yang intinya dinikmati aja. Gak perlu di certain panjang lebar" Sehun datang sambil membawa steak pisang keju yang di lumuri susu kental manis berwarna putih dengan sebotol air minum, ia letakan di atas meja sambil mengambil mic yang ada di tangan Tao

"hai exo-l, Tharanghae" kata sehun kearah kamera sambil menaikan rambut yang menutupi matanya.

"Hun. Lo ngapain sih ? ini live gue jangan ganggu dong ! BTW makasih cemilannya hun. Minggir gue mau kangen-kangenan sama exo-l gue" Tao kembali merebut mic di tangan seehun.

"mereka itu exo-l kita Themua bukan punya lo doang dong."

"hun, mending lo latihan vocal nyebut huruf 's' aja dari pada ganggui gue" narik tangan sehun

"exo-l jalja, Tharenghae satu kontener full " kata Sehun sambil membuat pola hati dengan jarinya sebelum menghilang dari kamera karena di tarik paksa oleh Tao ke pojokan.
Oke kita lanjut sebelum Sehun habis latihan vocal.

gue teringat akan filosofi tokai, gue langsung bangkit dan mengantar sebakul mie ke sebuah istana yang mempunyai seribu anak tangga itu, dank arena anak tangga nya ada seribu setiap tiga puluh menit gue selalu istirahat sambil cari kipas-kipas. Seeakan paru-paru gue mengkerut karena ngos-ngosan.

Akhirnya gue sampai di gerbang istana setelah sehari semalam mendaki anak tangga. Ketika gue mengetuk gerbang istana eh, gerbangnya terbuka sendiri tanpa ada orang yang bukain.

Gue merasa tempat ini angker karena saat gue mengetuk pintu istana, pintunya juga terbuka sendiri. Disitulah gue mulai berpikir ini zaman angker atau zaman modern yang pintunya bisa geser dan terbuka sendiri atau mungkinkah ini hasil karya kolaborasi antara Doraemon dan Dimac canjen yang menggandakan kain tak kasat mata.

Gue masuk menyusuri ruang tengah istana, ada banyak barang antik yang di pajang di ruang tengah ini. Gue berjalan menengok kiri-kanan sambil ngangguk-ngangguk sesekali terpukau akan benda-benda yang ada di rungan ini. Seseorang datang menghampiri gue. Eh gue nggak tau gue harus bilang dia seseorang atau sese'ekor. gimana dong ?.

"udah thethekor ajah" sahut Sehun dari pojokan
"oke Hun kali ini gue denger saran lo" jawab gue sambil mangajungkan ibu jari.
Mungkin di antara kalian ada yang bertanya mengapa gue di ruangan ini cuman ada gue dan Sehun.

Karena Gege gue nggak kasi ijin kalau gue keluar sendiri di malam hari apalagi kalau udah magrib nggak pulang pati kris Gege udah cari-cari pakai ranting , semenjak gue muncul kembali ke dunia. para hyeong selalu menjaga gue dengan ketat bahkan saat gue pergi buang sampah selalu aja ada yang jagain.

Hari ini D.O gege menyuru Sehun buat temenin gue keluar ke tempat karoke, padahal Sehun itu seharusnya jagain gue tapi dia malah jajan bobble tie mulu.
Oke, kita tinggalin cerita tentang Sehun yang tak kujung-kunjung berhenti nyirup bobble tie di pojokan sambil latihan vocal. Kita lanjut ke cerita gue di dunia kung fu panda

Seseekor hewan menghampiri gue dengan baju berwarna merah kalau nggak salah namanya Tiger si macan dia berjalan kearah gue dan bertanya

"sedang apa orang asing di tempat ini ?" dia berbicara tanpa ekspresi seperti gege kyungsoo

"em.. e...e.....a.. anu kak , aku lagi cari kak Po" kta gue tanpa gugup cuman terbata-bata sedikit aja.

"oh, dia sedang berlatih di belakang istana" dan kemudian dia ninggalin gue begitu aja tanpa kepastian, eh maksud gue dia ninggalin gue tanpa arah. Haduh kok kayak lirik lagu semua sih, maksud gue tanpa petunjuk jalan. Karena istana ini luas amat ngalahin luasnya lapangan Jambore Nasional. Di tempat jamboree aja gue sempet ilang apalagi di istana yang sangat luas ini.

Saking luasnya istana ini gue berjalan ke belakang istana menempuh waktu dua jam berjalan kaki, entah ini istana atau lintasan balap. Saat gue sampai di halaman belakang gue melihat seekor panda yang sedang berlatih kungfu, sepertinya panda itu menyadari kehadiran gue kemudian berhenti malakukan gerakan kungfunya dan berbalik ke arah gue. Jujur gue agak sedikit gugup ketemu sama kakak kartun gue
Karena sebelumnya gue belum punya sosok kakak berwujud kartun dan berbentuk hewan.

"hay adik" dia berbalik dan menyapa gue dengan malambaikan tangan.

"h..h..ha..hai" tangan gue mulai gemetaran, ini benar benar Po yang ada di tipi-tipi setiap pagi di putar sama Sehun kan?. Yang intinya gue gugup banget.

"sedang apa kau di situ kemarilah" gue juga dengan setengah gugup berjalan kea rah panda yang katanya kakak gue itu.

"s..ss.ss saya di suruh mengantar mie ini dari burung bangau yang ada di desa"

"bangau ? maksudmu ayah kita ?" kata panda itu sambil membuka bakul yang
terbuat dari kayu yang gue bawa dari desa.

"Po, orang asing dari mana yang sedang kau bawa kemari" se'ekor spesies beleleng yang bisa bicara tiba tiba saja datang.

"dia bukan orang asing Mentis, dia adik ku Tao" anjir dia tau nama gue dari mana ?, mungkinkah nama gue udah terdaftar di kartu keluarga dia. sebelum gue masuk ke sini, tapi kenapa gue nggak tayang di tipi.

"adik ? yang benar saja kalian bahkan tidak mirip sama sekali ? memangnya adikmu ini spesies apa ?" gue udah mulai merasa gerah berada di tengah obrolan ini.

"ayahku menemukannya di pembuangan kemarin, dia terlihat begitu imut dengan garis mata tajam dan bibir tipisnya, lihatlah dengan teliti kami berdua mirip kok, sudahlah aku ingin makan siang bersama adikku"

"hey adik jangan dengarkan kata Mentis bagaimana kalau kita makan mie yang kau bawakan ini"

Jeng-jeng Ketika bakulnya di buka. Bukan hanya dingin, tapi mie-nya sudah basi berbulu dan berubah warna.

"m..m...maaf" yah walau gue nggak suka berada di sini tapi gue juga punya rasa bersalah kok, gue juga punya hati yang lembut kok selembut hati exo-l yang setiap malam minggu selalu sendirian. Seandainya gue punya jurus seribu bayangan yang bisa mencar dan menemani mereka.

"ahahaha... kau pasti kemari jalan kaki ya ? padahal kau bisa naik kereta listrik dari desa ke istana tanpa naik anak tangga itu ahahahahah" dia tertawa setelah gue begitu mendeita kakak macam apakah ini, seseorang tolong bawa bata buat gue please.

"ahaha sudahlah tidak apa kita lupakan saja makan siangnya. Mau aku ajarkan beladiri ?"akhirnya gue merasa bersyukur ada di tempat ini.

"iyah mau" gue menjawab dengan semangat.

Gue mulai belajar seni beladiri di sana, setiap hari gue selalu berlatih beladiri kungfu bersama kakak baru gue itu. Hidup di sini juga cukup menarik gue udah bisa beladiri dan gue dapat ilmu yang nggak akan gue dapat di tempat lain.

Kurang lebih seperti itulah gue hidup disana, setiap hari di iringi dengan latihan. Kami juga sempat bertukar pengalaman di sana, mereka ngajarin gue beladiri dan gue ngajarin mereka bahasa gaul dan ngedance pokoknya di sana 'is da hebes' lah.

Sengaja gue nggak bilang istimewa karena yang istimewa bagi gue itu cuman keluarga dan exo-l dong kok, tenang exo udah gue anggap keluarga, bahkan kakak kandung gue.

Ada banyak pengalaman yang gue dapat di negri tanpa manusia itu, ada banyak makanan dan hewan hanya itu aja kok paling yang beda itu cuman jenis hewan dan suaranya doang.

Ada yang betina ada yang jantan, ada yang terbang, berjalan dan berenang tapi di dunia ini semua hewan berkaki dua nggak ada yang berkaki empat paling cuman bertangan empat seperti kecoa. Tapi kakinya tetap dua.

Pokoknya kayak gitulah, oh iya ini udah mau jam Sembilan gue mau pulang dulu kalau nggak Kris Gege bakalan cari gue sambil bawa-bawa ranting pohon pisang.

"Hun ayok pulang"

"iyah iyah, curhatnya udah abith ? gue nggak ngerti lo itu curhat atau bikin thekripthi anak kuliahan panjang amat"

"udahlah. Gue juga nggak ngerti sampai kapan lo lancar ngomong huruf 's' "

"lo mah thelalu ngomongin kelemahan gue, nggak adil nih"

Karena perdebatan kami ini cukup panjang jadi nggak usah di lanjutin. Sampai sini aja kalau di lanjutin ntar makin panjang bisa berabe.

Untuk akhir kata gue dan Sehun bakalan bilang "exo-l anyeong, thanghae (saranghae)"
.
.
.
.

Tao out

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2018 EXO Birthday Special - Chanyeol's Birthday!! 찬열~생일축하해!!!!!!!

bagian 4(EXO Fanfiction)

https://www.wattpad.com/user/Dakgo19 anyeong exo-l Zang Yixing masuk. masuk kemana ?. ke hati kamu ajah kalau masuk ke kelas matematika kan gak seru. di bagian satu, dua dan juga tiga kalian sudah mendengarkan kisah kusut member yang terjebak di dunai kartun. kalau Iching mah, maunya terjebak di hati kamu ajah, kamu ? iyah kamu. yang lagi baca cerita ini hem, gue nggak tau mau mulai dari mana. yang intinya sebelum gue mau lanjut cerita gue pengen ngucampin rindu gue yang sedalam-dalamnya ke exo-l. mianhae kalau perginya terlalu lama.     terlalu menstrim menurut gue jika hanya siaran langsung di kamar seperti Kris Hyeong, siaran langsung di ruang tengah seperti Luhan Hyeong dan siaran langsung di tempat karoke seperti Tao, gue mah hobinya siaran langsung di atas genteng rumahnya pak erte.     beda dari Kris Hyeong, Luhan, dan Tao, walaupun gue hilang. gue masih bisa memberi kabar kepada exo-l dan member lain. bisa di bilang gue masih sed...